Rabu, 13 November 2013
Mengoperasikan Kamera
KAMERA DIGITAL AKHIR-AKHIR INI LEBIH BANYAK DISUKAI KARENA HASIL AKHIRNYA BISA LANGSUNG DILIHAT, DAN DIULANG JIKA HASIL FOTONYA KURANG MEMUASKAN. BAGAIMANA CARA MENGHASILKAN FOTO YANG BERKUALITAS LEWAT KAMERA DIGITAL? SIMAK BEBERAPA TIPS BERIKUT INI:
1. Atur kamera dengan mode ukuran gambar paling besar.
Keuntungan dari mode ini adalah memungkinkan Anda dapat mencetaknya dalam ukuran terbesar tanpa ancaman warna foto pecah. Selain itu Anda juga dapat memotong bagian yang tidak dikehendaki pada foto tersebut. Tidak ada gunanya jika Anda membeli kamera dengan resolusi 5, 6, atau 8 megapiksel, tapi Anda tetap memasang mode ukuran gambar standar, dan bukan maksimum.
2. Gunakan pengaturan kualitas dengan level maksimal.
Banyak gambar hasil kamera digital memakai format JPEG. JPEG menghasilkan gambar yang buruk jika dikompresi berlebihan. Agar gambar Anda tampak seperti aslinya, gunakan pengaturan kualitas dengan level maksimal.
3. Pakai tipe gambar JPEG.
JPEG, meskipun bersifat lossy (kurang jelas), bisa jadi merupakan pilihan terbaik. Pasalnya, ketika Anda mengambil gambar dengan format JPEG, keuntungan yang diperoleh juga berlipat karena Anda bisa mengolahnya lagi dengan Adobe Photoshop. Kamera SLR biasanya memberikan pilihan apakah Anda ingin menggunakan format JPEG, TIF atau Raw. TIF biasa digunakan untuk reproduksi grafis yang berbau seni, misalnya pada majalah dan koran. Sementara Raw, menyimpan apa adanya tanpa pemrosesan gambar lebih lanjut. Dibanding dengan TIF dan Raw, format JPEG lebih mudah dikelola dengan Photoshop. Kedua format tersebut (TIF dan Raw-red) hanya akan menambah pekerjaan Anda sewaktu akan diproses pada Photoshop.
4. Camkan bahwa Whitte Balance itu penting.
Untuk kebanyakan pengambilan gambar, dianjurkan agar dimulai dengan mode Auto white balance. Fungsinya agar kamera Anda bisa membaca pewarnaan dari cahaya yang ada disekitarnya dan secara otomatis mengatur dirinya sendiri untuk mengoptimalkan white balance.
Mode Daylight cocok untuk hari terang, sementara jika hari berawan, dianjurkan agar Anda memakai mode Cloudy. Untuk mengevaluasi pewarnaan dan pencahayaan, jangan lupa mengetesnya dengan mengambil satu atau dua gambar.
5. Jangan lupa mengatur “Low ISO Number” atau “Use Auto ISO”.
Hasil gambar akan lebih jernih jika Anda menggunakan ISO rendah, namun sensitivitas kamera dalam menangkap cahaya menjadi lebih rendah. Sementara jika memakai ISO terlalu tinggi, seperti dilansir Dale laboratories, hanya akan menimbulkan noise pada gambar.
6. Optimalkan penggunaan Histogram.
Dengan menggunakan histogram Anda dapat melihat seberapa optimal sensitivitas sensor kamera dalam menangkap gambar.
7. Hindari menggunakan zoom secara digital.
Sebaiknya jangan menggunakan zoom secara digital karena hanya akan membuat kinerja chip yang mengatur tingkat resolusi (piksel) pada kamera menjadi boros. Coba gunakan zoom dari lensa saja, agar bisa menghemat penggunaan chip. Selain itu hasil bidikan, jika menggunakan zoom secara digital, tidak sebagus jika menggunakan zoom lensa.
8. Belilah kartu Memori berkualitas profesional.
Kecepatan rekam pengambilan gambar dengan memakai memori yang berkualitas tinggi dapat mengimbangi teknologi kamera Anda. Misalnya dengan kartu memori berkecepatan 40x, dapat merekam 3 dari 10 jepretan berturut-turut dalam 1 detik. Sementara dengan memori 4x, Anda hanya bisa merekam 1 gambar dalam 3 detik. Keuntungannya, dengan memori berkualitas tinggi Anda tidak perlu mengkhawatirkan terjadinya pergeseran warna dalam foto.
9. Backup hasil foto dalam CD atau DVD.
Menyiapkan payung sebelum hujan adalah lebih baik. Pastikan backup seluruh kreasi foto-foto Anda dalam CD atau DVD, sebagai antisipasi jika hard drive Anda rusak.
sumber: Asiaaudiovisualrb09.wordpress.com
Mengoperasikan Clapperboard
Tentunya kita pernah melihat pengambilan gambar sebuah film, baik yang sungguhan ataupun versi
rekayasa dalam acara TV dan film. Pada tiap awal sebuah adegan, selalu ada seorang kru film yang
menghadap kamera yang menyampaikan informasi mengenai adegan yang akan diambil menggunakan
sebuah papan. Papan tersebut biasanya memiliki semacam jepitan yang terletak di bagian atasnya, seperti sebuah gunting, dan mengeluarkan suara `clap` saat keduanya saling diketukkan.
Clapperboard, itulah benda yang dimaksud. Disebut demikian karena suara yang dihasilkannya seperti
orang yang melakukan clap (tepuk tangan). Benda ini digunakan dalam tiap kali rekaman film, video,
atau TV untuk kemudahan video editing dan juga penyelarasan suara dengan video. Penggunaannya
biasanya diiringi dengan pernyataan dari kru film tentang detail adegan yang akan diambil,
sembari mengayunkan clapperboard ke depan kamera.
Kenapa benda ini menjadi sangat penting dalam produksi sebuah film? Karena clapperboard
digunakan sebagai rujukan tanda untuk editor film baik dari aspek gambar, ataupun suara.
Dengan adanya suara "clap", sound editor akan menggunakannya untuk menyelaraskan
audio yang diambil dengan video-nya.
Mungkin kita belum tahu, pada produksi film berbudget tinggi, track audio direkam terpisah dengan
track video, sehingga perlu penyelarasan yang tepat saat proses editing untuk menghasilkan film yang baik.
1. Pengertian clapperboard
Dalam film dan produksi video, clapperboard
adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk
membantu dalam sinkronisasi gambar dan suara,
selain itu, clapperboard yang digunakan untuk memilih dan menandai adegan tertentu dan mengambil direkam
selama produksi. Banyak nama lain yang umum
digunakan, termasuk anak genta,papan, batu tulis,
papan batu tulis, sabak sync, batu tulis
waktu, tongkat, papan, dan spidol. The bertepuk
"tajam" kebisingan yang clapperboard membuat
dapat diidentifikasi dengan mudah pada jalur audio, dan menutup dari clapstick dapat dilihat pada jalur
visual terpisah. Kedua lagu dapat tepat
disinkronisasi dengan mencocokkan suara dan
gerakan. Ketika suara film dan gambar
berada di luar sinkronisasi, ini dikenal sebagai tutup bibir.
The clapperboard atau papan batu tulis adalah kombinasi dari batu tulis papan tulis yang diselenggarakan informasi mengidentifikasi adegan berikutnya dan clapstick yang yang digunakan untuk menyelaraskan suara dan gambar. Pada hari-hari awal film, satu orang akan menyelenggarakan sebuah batu tulis bagi kamera dengan informasi tempat, sementara yang lain bertepuk berengsel dua tongkat bersama di depan kamera [1] Kombinasi keduanya ke dalam satu unit. Membuatnya lebih mudah bagi hanya satu orang untuk menangani pekerjaan kedua.Sebuah clapperboard berisi angka dan garis LED berwarna pada tongkat.
Clapperboards tradisional digunakan untuk terdiri dari kayu dan batu tulis clapstick berengsel terpasang ke puncak batu tulis. Namun, clapperboards modern saat ini umumnya menggunakan sepasang tongkat kayu papan tulis atau papan tulis di atas kaca akrilik transparan yang tidak memerlukan pencahayaan tambahan dari sisi kamera untuk dapat dibaca.
Beberapa versi juga backlit. papan tulis Smart mahal elektronik versi kode SMPTE waktu dengan nomor LED. The clapsticks garis diagonal disisipkan tradisional hitam dan putih dalam rangka untuk memastikan visual yang jelas bertepuk di hampir semua kondisi pencahayaan, tapi dalam beberapa tahun terakhir tongkat dengan garis- garis warna dikalibrasi juga menjadi tersedia.
Pada beberapa produksi terutama yang dibuat di digital domain, elektronik-superimposed versi clapperboard telah menggantikan sebuah hal yang nyata. Sebuah batu tulis clapperboard kayu tradisional.
2. Fungsi clapperboard
Apa fungsi dari papan atau lebih dikenal dengan CLAPPERBOARDt? Pada waktu kita merekam dengan menggunakan kamera video perekam, gambar dan suara akan menjadi selaras karena direkam pada pita yang sama. Mulai dari durasi, nomor/nama adegan, tanggal pengambilan gambar, dan nomor urut pengambilan gambar.
Clapperboard adalah cara untuk menangani proses peyelarasan atau sinkronisasi. Kita mungkin pernah melihat proses pengambilan gambar suatu film atau video klip di televisi. Dalam proses pengambilan gambar tersebut, kita akan melihat seorang kru membawa sebuah papan yang diletakkan di depan aktor atau aktris dan mengatupnya ketika sutradara berteriak Action!!! Taukah kita apa fungsi dari papan tersebut?
Pada waktu kita merekam dengan menggunakan kamera video perekam, gambar dan suara akan menjadi selaras karena direkam pada pita yang sama. Akan tetapi, ketika membuat film, gambargambar dan suaranya direkam secara terpisah. Gambar direkam pada film dengan kamera, dan suaranya direkam ke dalam tape perkam analog digital yang terpisah (atau akhir-akhir ini pada tape digital, seperti tape DAT). karena gambar dan suranya direkam pada 2 bagian yang berbea, kita memerlukan cara untuk
menyelaraskannya.Clapperboard adalah cara tradisional untuk menangani proses peyelarasan atau sinkronisasi.
Bagian bawah clapperboard biasanya berupa papan yang digunakan untuk menuliskan adegan dengan angka. Informasi ini membantu mengidentifikasi pengambilan gambar selama proses editing.. begitu tape recorder dan kamera berputar, operator clapperboard menempatkan clapperboard di depan kamera sehingga kamera dapat melihat, membaca adegannya.
Scene : Peletakan nomor adegan yang tertera pada skenario.
Take : Menunjukan jumlah take yang dipakai.
Sound : Kotak ini menunjukan apakan adegan yang sedang digarap mengunakan sound atau tidak.
Prod : Judul Film
Dir : Nama Sutradara
Date : Tanggal syuting
Camera : Nama penata kamera
Int dan Ext : Adegan dilaksanakan di dalam atau di luar
PROSEDUR PENGOPERASIAN VIDEO EDITOR
Apa itu Video ?
Video/Film adalah rangkaian banyak frame gambar yang diputar dengan
cepat. Masing-masing frame merupakan rekaman dari tahapan-tahapan dari
suatu gerakan. Kita sebagai manusia tidak dapat menakap jeda antar frame yang diputar dengan kecepatan tinggi, rata-rata di atas 20 frame per detik. Standar kecepatan perputaran frame ini kita mengenal beberapa standar broadcast.
Video Analog dan Video Digital
Video Analog, Gambar dan Audio direkam dalam bentuk sinyal Magnetik pada pita magnetik.Video Digital, juga serupa dengan Video analog, gambar dan sura digital direkam dalam pita magnetic, tetapi menggunakan sinyal digital berupa kombinasi angka 0 dan 1.
Format Data Video
Video Analog : VHS, S-VHS, Beta, Hi-8Video Digital : Digital 8, AVI, Mov, MPEG1 (VCD), MPEG2(DVD) DV, MPEG4 dan lainya.
Perbedaan data format tersebut ditentukan oleh ukuran rekaman gambar atau resolusi, dan data ratenya.
Contoh :
MPEG1 memiliki resolusi 352 x 288 pixel, dengan data rate/bitratenya 1,15
Mbps, digunakan untuk VCD, sama dengan VHS pada Video Analog MPEG2
memiliki resolusi 720 x 576 pixel dan bitratenya 9,8 Mbps, digunakan untuk
DVD, sama dengan S-VHS pada Video Analog MPEG4 digunakan untuk video
streaming.
Video Digital, tidak adanya penurunan kualitas gambar dan audio dalam
proses reproduksi (selama tidak dilakukan kompresi), selain itu lebih mudah
dalam editingnya dengan system non-linear, tetapi apabila ada kerusakan
sebagian data (kombinasi sinyal 0 dan 1) maka akan rusak keseluruhan,
berarti kita tidak dapat menggunakan data tersebut.
Teknik Video Editing
Teknik Linear dan Non-LinearTeknik Linear dilakukan dengan memotong-motong bahan video yang diberi istilah klip dan disusun dengan menggunakan video player dan perekam (VCRVideo Cassete Recorder), bias juga menggunakan dua player bila kita ingin memasukan effect.
Teknik Non-Linear, serupa dengan linear kita memotong-motong klip dalam editing, tetapi jauh lebih muda karena tinggal drag and drop tanpa kerja dari nol, begitu juga untuk memasukan effect, kita tinggal drag and drop dengan effect yang sudah tersedia. Bahkan kita dapat mengatur dengan mudah durasi dari effect yang kita pakai.
Peralatan Kerja
1. PC sekelas P4 atau AMD Athlon, sebaiknya menggunakan teknologi Hyper Trading.
2. Capture Video Card dan Port, Contoh : Pinacle, Port Fire Wire IEEE 1394, USB2, digunakan untuk proses transfer dari camcoder ke PC.
3. Kabel Firewire atau USB
4. Harddisk, untuk pengolahan Video Intensif lebih baik menggunakan SCSI Harddisk, sedangkan untuk yang standar gunakan saja HDD serial ATA, Putaran HDD minimal 7200 rpm.
5. Sound Card
6. VGA card
7. CD-ROM dan CD-RW/DVD-RW
Alat dan Bahan
Personal Compter (PC) dengan standar sebagaimana di syaratkan diatas.Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1) Berdo’alah sebelum memulai kegiatan belajar.
2) Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan belajar.
3) Pastikan komputer dalam keadaan baik, semua kabel penghubung terhubung dengan benar.
4) Jangan meletakkan benda yang dapat mengeluarkan medan elektromagnetik di dekat komputer (magnet, handphone, dan sebagainya).
5) Gunakanlah komputer sesuai fungsinya dengan hati-hati, jangan bermain game.
6) Setelah selesai, matikan komputer sesuai prosedur yang aman!
Langkah Kerja
1) Siapkanlah semua peralatan yang akan digunakan!
2) Periksa semua kabel penghubung pada PC.
3) Nyalakan PC dan jalankan program video editing
4) Kerjakan Tugas dan Tes Formatif di atas.
5) Apabila menemui kesulitan dalam memahami materi yang ada, segera tanyakan denga instruktur.
6) Setelah selesai, matikan komputer dan rapikan seperti semula.
Penyuntingan Video dengan Adobe Premier
Setelah melaksanakan kegiatan Pemelajaran 2 diharapkan peserta diklat dapat mengenal dan mengoperasikan software Penyuntingan Video.Sekarang Kita mulai dengan membuka Adobe Premiere Pro Klik Start >Program > Adobe > Adobe Premiere Pro, premiere akan menanyakan kepada kita apakah kita akan membuka file yang telah ada, atau membuat file baru, untuk latihan ini tetntu saja kita akan membuat file baru.Dan selanjutnya muncul windows dengan dengan New Project klik pada tab
Custom Setting, pada frame General , seperti tampak pada gambar barikut
:
Gambar 3. Tampilan Custom Settings Pada Window New Project
kerena kita kita akan membuat file Video lebih baik kita memilih
Editing Mode Video for windows,
Time base 29.97 frame per second,
Pada Frame Video kita isikan
Frame size 720h : 480v
Frame rate: 29.97 frames/second
Pixel Aspect Ratio: D1/DV NTSC (0.9)
Pada Frame Audio kita isikan:
Sample rate 44100 Hz
Display Format Audio Sample
Dan apabila akan menyimpan settingan ini kita tekan tombol SavePreset, kita
isi kan nama dan description, dan secara otomatis setingan kita akan terlihat
pada tab Load Preset, kita simpan File project (ex: Latihan) kita tersrah
menentukan lokasi file project kita.
1) Elemen-Elemen Premier Pro
Jendela Project :
Gambar 4. Area Kerja Adobe Premier
Tempat menampilkan informasi file proyek aktif dari pekerjaan pengeditan video yang tengah dilaksanakan. Juga tempat menyimpan clip-clip hasil impor untuk penggunan pengeditan. Selain itu efek video dan audio juga kita simpan di jendela ini.
Jendela Monitor :
Jendela untuk menampilkan clip-clip video dan draft pengeditan yang tengah dilaksanakan.
Jendela Timeline :
Area Kerja dalam pengeditan video dengan menyusun clip-clip video untuk membentuk sebua rangkaian video final.
Toolbar :
Tombol/shortcut fungsi dalam melakukan pengeditan video
Palet :
Jendela tambahan untuk mengetahui yang sedang dilaksanakan.
Import File
Untuk melakukan pengeditan suatu video, terlebih dahulu kita meng-impor file kita perlukan, dengan cara klik menu File>Import (Ctrl+I) atau klik kanan pada windows project dan pilih import, di sini kita bias meng-impor file video,audio dan image. Pada project windows kita bisa membuat Bin(seperti folder pada windows explorer) Bin ini memudah kita dalam memanagement file project kita. Pada latihan ini kita akan membuat 3 bin dengan nama bin masing2 Video,audio, dan image.
Cara membuat Bin, klik pada menu File>New>Bin, atau klik kanan pada project windows pilih bin.
Gambar 5. Tampilan Window Project
Transition
Transisi merupakan perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain, dalam pengeditan suatu video transisi merupakan perpindahan dari satu video ke video berikutnya. Kali ini kita akan mencoba untuk memasukkan sebuah film ke dalam areal kerja kita. Tahap awal yang harus kita lakukan adalah “klik File dari Bar lalu klik Import”. Setelah kita klik import kita lihat pada Project Window secara otomatis terdapat file yang kita import. Untuk meletakkan file yang telah kita import ke dalam TimeLine guna pengeditan, akan kita lakukan dengan cara yang paling mudah dengan teknik DRAG atau DROP yaitu menarik langsung file yang kita inginkan ke dalam time line, untuk file video dan image kita masukkan ke timeline pada track video sedangkan file audio kita masukkan ke track audio.
Setelah file dimasukkan ke dalam timeline, tampilan gambar yang kita lihat sangat kecil. Untuk memperbesar tampilannya klik Zoom tool yang berada pada toolbox disamping timelime, klik menu windows>Tools. Sekarang kita memasukkan dua file video kedalam track video 1 dan video 2
Disini kita akan memulai pengeditan Video. Hal pertama yang harus kita lakukan adalah klik 2 kali pada file yang berada di Project Window, lalu kita akan masuk kedalam Source Monitor( monitor sebelah kiri) Source Monitor dapat digunakan untuk memotong gambar, yaitu dengan menentukan terlebih dahulu frame mana yang kan kita masukkan ke dalam Timeline. Setelah kita tentukan frame yang akan kita ambil lalu klik tombol “Set In Point( { )” kemudian tentukan sampai frame berikutnya lalu tekan tombol “Set Out Point( } )”.
Kemudian cara meletakkan frame tersebut kedalam TimeLine pilih dulu track yang kita ingin kan untuk menempatkan potongan video terdebut, kemudian klik tombol “Insert” pada monitor windows. Secara otomatis frame tersebut masuk ke dalam TimeLine. Atau drag and drop Monitor source nya. Ke dalam Timeline dan track yang kita pilih.
Gambar 6. Jendela Timeline
Sekarang kita akan mencoba untuk membuat sebuah Transition. Transisis ini berfungsi untuk membuat tiap perubahan video 1 dan 2 atau tiap perpindahan antara scene I dan scene II menjadi halus. Untuk membuka perintah transisi kita buka menu Window lalu klik Effect, dan window effect akan muncul (secara default windows effect ini terdapat pada project windows).
Pada menu ini terdapat banyak pilihan, kalau telah memilih transition yang sesuai dengan keinginan maka kita gunakan teknik DRAG dan DROP lalu letakkan kedalam Timeline diantara video 1 dan video 2. (lihat gambar di bawah ini).Untuk melihat hasilnya tarik pointer sehingga melewati transisi, dan lihat pada monitor windows.
Gambar 7. Daftar Effects pada jendela Project
Pada menu ini terdapat banyak pilihan, kalau telah memilih transition yang sesuai dengan keinginan maka kita gunakan teknik DRAG dan DROP lalu letakkan kedalam Timeline diantara video 1 dan video 2. (lihat gambar di bawah ini).Untuk melihat hasilnya tarik pointer sehingga melewati transisi, dan lihat pada monitor windows.
Gambar 8. Tampilan Jendela Timelines
Proses Editing
Disini kita akan memulai pengeditan Video. Hal pertama yang harus kita lakukan adalah klik 2 kali pada file yang berada di Project Window, lalu kita akan masuk kedalam Source Monitor( monitor sebelah kiri) Source Monitor dapat digunakan untuk memotong gambar, yaitu dengan menentukan terlebih dahulu frame mana yang kan kita masukkan ke dalam Timeline. Setelah kita tentukan frame yang akan kita ambil lalu klik tombol “Set In Point( { )” kemudian tentukan sampai frame berikutnya lalu tekan tombol “Set Out Point( } )”.
Gambar 9. Tampilan Monitor video yang sedang di edit
Kemudian cara meletakkan frame tersebut kedalam TimeLine pilih dulu track yang kita ingin kan untuk menempatkan potongan video terdebut, kemudian klik tombol “Insert” pada monitor windows. Secara otomatis frame tersebut masuk ke dalam TimeLine. Atau drag and drop Monitor source nya. Ke dalam Timeline dan track yang kita pilih.
Gambar 10. Tampilan track pada timelines
MENGOPERASIKAN SOFTWARE DAN VIDEO EDITING
Langkah-langkah membuat video pembelajaran mengunakan corel video studio pro X3
Sebelum membuat video pembelajaran terlebih dahulu kita harus menyiapkan apa saja yang akan di butuhkan misalnya:
1. Menyiapkan software corel video.
2. Menyiapkan gambar ,video dan audio.
Sebelum membuat video pembelajaran terlebih dahulu kita harus menyiapkan apa saja yang akan di butuhkan misalnya:
1. Menyiapkan software corel video.
2. Menyiapkan gambar ,video dan audio.
- Fungsi sofware corel video studio adalah untuk mengedit dan membuat video sebelum disajikan dalam bentuk video
- Fungsi gambar video dan audio adalah sebagai file atau bahan untuk di edit menjadi video pembelajaran
Langkah pertama membuat video mengunakan corel video studio adalah :
- Kita klik start > all program dan cari corel video studio, kemudian doble klik Atau bisa juga dengan cara doble kelik di layar dekstop yang ada shortcut corelnya. Maka di layar dekstop akan muncul tampilan seperti ini:
- Setelah corel video studio terbuka di layar dekstop seperti ini :
- Kemudian klik file> insert media file to library> kemudian akan muncul tampilan seperti di bawah ini
Di sini akan terlihat
- Insert video
- Insert digital media
- Insert photo
- Insert audio
Insert video ini berpungsi untuk memasukan file yang berbentuk video ke dalam lembar kerja corel video untuk di olah atau di edit.Insert digital media adalah untuk memensukan file lebih dari satu minsalnya file yang berbentuk gambar dan video bisa di masukan bersamaan.Insert photo adalah memesukan gambar – gambar atau file yang berbformat jpg,gif,pig,uhp dan sebagainya kedalam lembar kerja untuk di edit.Insert audio adalah memansukan suara atau audio yang telah disiapkan sebelumnya untuk di edit di dalam corel video studio x3.
Sebagai contoh di sini kita akan memasukan video terlebih dahulu dengan cara
- Klik file> insert media file to library> klik insert video
- Kemudian muncul gambar seperti ini
- Kemudian pilih video atau gambar yang akan di masukan lalu pilih open
- Maka akan muncul tampilan seperti ini
- Kita bisa lihat bahwa video yang kita pilih sudah masuk.
- Disini kita bisa mencoba file/video yang kita masukan dengan cara klik play untuk melihat video yang sudah kita masukan tadi.
- Sekarang kita tingal memasukan gambar dengan cara yang sama akan tetapi kita disini memilih insert photo
- Kemudian pilih gambar yang akan di masukan minsalnya gambar unggu setelah memilih kemudian klik open.
- Maka akan muncul tampilan seperti ini
- Disini kita bisa Perlambat jenis tampilan gambar dengan cara meng klik bagian ujung objeck yang sudah tampil kemudian tahan dan geser ke arah kanan , jika kita rasa sudah cukup panjang maka kita lepaskan.Maka tampilannya akan berubah menjadi lebih memanjang.
- Kita pilih edit> trus pilih title maka akan muncul seperti dibawah ini
- Setelah tampilan diatas kita bisa memilih gaya teks yang akan di pakai disini kita coba dengan memakai gaya lorem lpsu..disini kita klik>kemudian tahan dan geser ke bawah taruh di title sampai tampilanya seperti di bawah ini
- Kemudian disini kita klik doble untuk menganti teks
- Minsalnya kita rubah kata lorem lpsum menjadi said presentasi
- Maka teks akan terganti seperti di bawah ini
Disini kita bisa memotong audio dan video yang kita mansukan dengan cara klik ujung file yang kita masukan tadi namun disini kita geser kearah kiri sampai dengan batas atau panjang yang kita butuhkan…
kita juga bisa memperkecil suara sesuai dengan yang kita inginkan dengan cara klik sound mixer hingga muncul seperti berikut
Setelah ini muncul, maka kita bisa memilih tombol sound dan mengatur volumenya dengan cara tarik tombol ke bawah dan keatas sesuai dengan yang kita butuhkan.
Setelah mengatur kecepatan audio disini kita juga bisa mengatur kecepatan video dengan cara :
- Klik kanan pada file video dan pilih speed/time lapse
- Setelah muncul seperti di diatas kita bisa mengatur kecepatanya dengan geser kekiri untuk memperlambat gerakan video sedangkan kekanan untuk memper cepat gerakan.
• Transition. Adalah gaya berpindah
• Graphic. Adalah sebagai latar atau gambar
• Pilter. Gaya atau animasi misalnya poto terkena petir atau hujan dan sebagainya
Jika kita rasa semuanya sudah selesai maka sekarang kita save dalam bentuk MPEG cara save adalah dengan cara :
- Klik share
- Lalu pilih create video file
- Pilihlah format yang anda inginkan , di corel X3 terdapat beberapa pilihin yaitu "DV,HDV,DVD,Blue-Ray dll"
- Tempatkan video yang sudah diedit ke directory yang anda inginkan
- Tunggu hingga prosesnya selesai sampai 100%
video yang telah anda buat siap di putar di aplikasi pemutar video manapun.
Langganan:
Postingan (Atom)